top of page
Search

Perang Dagang China dan Amerika, Harga Minyak Kena Imbas



Harga minyak dunia jatuh sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Penurunan harga ini terjadi karena sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China, serta adanya perlambatan permintaan China yang ditunjukkan dana impornya.


China menerapkan tarif tambahan sebesar 25 persen pada impor senilai USD 16 miliar atas barang-barang AS mulai dari bahan bakar dan produk baja hingga mobil dan peralatan medis. Perang dagang yang meningkat telah mengguncang pasar global. Investor khawatir perlambatan potensial dari dua ekonomi terbesar dunia itu akan memangkas permintaan untuk komoditas.


Menurut Abhishek Kumar, analis energi senior di Interfax Energy di London bahwa "Minyak mentah dan produk olahan yang dipengaruhi oleh tarif tambahan akan mengurangi daya saing mereka di pasar China."


Hal tersebut sebelumnya dipengaruhi oleh keputusan Trump tentang pertimbangan pengenaan tarif 25 persen pada barang-barang China senilai USD 200 miliar. Tentunya mengetahui tentang keputusan ini, pihak China tidak tinggal diam dan segera mengeluarkan peraturan yang sama terhadap Amerika.


Selain itu, produksi minyak Rusia bulan lalu rata-rata di atas tingkat yang dijanjikan Moskow menyusul pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-OPEC pada Juni, menteri energi Alexander Novak mengindikasikan pada Rabu (1/8). Novak mengatakan bahwa produksi yang lebih tinggi adalah karena kebutuhan untuk menjaga stabilitas pasar.


Oleh : Muhammad Anwar Sena (Staff Divisi Kajian Energi Taktis HMTM "PATRA" ITB)


Referensi :

 
 
 

Comments


©2018 by Indonesia Berdaulat Energi. Proudly created with Wix.com

bottom of page